Subscribe

RSS Feed (xml)



Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jumat, 31 Oktober 2014

Tugas Kelompok Etika Bisnis

Nama : Deviana Wijaya

NPM : 11211940

Kelas : 4EA19

 

[Tugas 1] Contoh Kasus Deontologi dan Teleologi

1.      Kasus ”petrus” (penembak misterius) pada tahun 1983.
Pembahasan:
Dalam Deontologi, hal tersebut tidak dapat diterima karena pembunuhan tidak bisa dibenarkan walaupun konsekuensinya sangat menguntungkan bagi masyarakat. Jika memang seseorang patut dihukum, hal tersebut harus dilakukan menurut prosedur hukum yang resmi.
Dalam Teleologi, hal tersebut tentu dapat diterima. Walaupun cara yang dilakukan tidak manusiawi, yaitu pembunuhan. Namun, pembunuhan yang dilakukan pada saat itu memiliki tujuan yang baik, yaitu menanggulangi tingkat kejahatan yang begitu tinggi dan akibat yang muncul setelah kejadian tersebut sangat menguntungkan bagi masyarakat, tingkat kejahatan yang menurun.

2.      PT. PLN memonopoli kelistrikan nasional, tetapi mereka belum mampu secara merata dan adil memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
Pembahasan:
Dalam Deontologi, hal tersebut tidak dapat diterima karena PT. PLN belum mampu secara merata dan adil memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
Namun dalam Teleologi, hal tersebut dapat diterima karena PT. PLN memiliki tujuan yang baik yaitu memenuhi kebutuhan listrik nasional.
3.      Kasus penculikan generasi muda yang dilakukan oleh teman facebook-nya.
Pembahasan:
Dalam Deontologi, perbuatan menggunakan facebook dinilai baik karena niatnya untuk menjaga silahturahmi dan memperbanyak teman.
Akan tetapi dalam Teleologi, perbuatan tersebut tidak baik karena akibat yang ditimbulkan dari menggunakan facebook ialah ada oknum yang memanfaatkan kesempatan ini untuk penculikan.


4.      Acara amal untuk operasi bibir sumbing dalam sebuah televisi swasta.
Pembahasan:
Dalam Deontologi, tindakan tersebut tentu saja baik karena sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk membantu saudara kita yang kekurangan.

Dalam Teleologi, tindakan tersebut juga baik karena akibat dari yang dilakukan tersebut dapat menyembuhkan para pasien penderita bibir sumbing.

Rabu, 08 Oktober 2014

Tulisan 1 : Etika Bisnis



Nama : Deviana Wijaya
Kelas : 4EA19
NPM : 11211940
Etika Utilitarianisme

1. Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme
Ada tiga kriteria objektif dijadikan dasar objektif sekaligus norma untuk menilai kebijaksanaan atau tindakan.
a.Manfaat : bahwa kebijkaan atau tindakan tertentu dapat mandatangkan manfaat atau kegunaan tertentu.
b.Manfaat terbesar : sama halnya seperti yang di atas, mendatangkan manfaat yang lebih besar dalam situasi yang lebih besar. Tujuannya meminimisasikan kerugian sekecil mungkin.
c.Pertanyaan mengenai menfaat : manfatnya untuk siapa? Saya, dia, mereka atau kita.
Kriteria yang sekaligus menjadi pegangan objektif etika Utilitarianisme adalah manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang.
Dengan kata lain, kebijakan atau tindakan yang baik dan tepat dari segi etis menurut Utilitarianisme adalah kebijakan atau tindakan yang membawa manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang atau tindakan yang memberika kerugian bagi sekecil orang / kelompok tertentu.

Atas dasar ketiga Kriteria tersebut, etika Utilitarianisme memiliki tiga pegangan yaitu :
1.Tindakan yang baik dan tepat secara moral
2.Tindakan yang bermanfaat besar
3.Manfaat yang paling besar untuk paling banyak orang.

Dari ketiga prinsip di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :
“ bertindaklah sedemikian rupa, sehingga tindakan itu mendatangkan keuntungan sebesar mungkin bagi sebanyak orang mungkin”.

2.Nilai Positif Etika Ultilitarinisme
etika ultilitarinisme tidak memaksakn sesuatu yang asing pada kita. Etika ini justru mensistematisasikan dan memformulasikan secara jelas apa yang menurut penganutnya dilakukan oleh kita sehari–hari.

Etika ini sesungguhnya mengambarkan apa yang sesungguhnya dilakukan oleh orang secara rasional dalam mengambil keputusan dalam hidup, khususnya dalam haal morl dn juga bisnis.

Nilai positif etika ultilitarinisme adalah
a.Rasionlitasnya. Prinsip moral yang diajukan oleh etika ultilitarinisme tidak didasarakan pada aturan – aturan kaku yang mungkin tidak kita pahami.
b.Universalitas. Mengutamakan manfaat atau akibat baik dari suatu tindakan bagi banyak orang yang melakukan tindakan itu.
Dasar pemikirannya adalah bahwa kepentingan orang sama bobotnya. Artinya yang baik bagi saya, yang baik juga bagi orang lain.
Will Kymlicka, menegaskan bahwa etika ultilitarinisme mempunyai 2 daya tarik yaitu :
a.etika ultilitarinisme sejalan dengan instuisi moral semua manusia bahwa kesejahterahan manusi adalah yang paling pokok bagi etika dan moralitas
b.etika ultilitarinisme sejalan dengan instuisi kita bahwa semua kaidah moral dan tujuan tindakan manusia harus dipertimbangkan, dinilai dn diuji berdsarkan akibatnya bagi kesejahterahan manusia.

3.Etika Ultilitarinisme sebagai Proses Standar an Penilaian
etika ultilitarinisme juga dipakai sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijakan yang telah dilakukan. Keriteria – keriteria di atas dipakai sebagai penilai untuk mengetahui apakah tindakan atau kebijakan itu baik atau tidk untuk dijalankan. Yang paling pokok adalah tindakan atau kebijakan yng telah terjadi berdasarkan akibat dan konsekuensinya yaitu sejauh mana ia menghasilkan hasil terbaik bagi banyak orang.
Sebagai penilaian atas tindakan atau kebijakasanaan yang sudah terjadi, criteria etika ultilitarinisme dapat juga sekligus berfungsi sebagai sasaran atau tujuan ketika kebijaksanaan atau program tertentu yng telah dijalankan itu akan direvisi.

4.Menganalisa Keuntungan dan Kerugian Adanya Etika Ultilitarinisme
etika ultilitarinisme sangat cocok dipakai untuk membuat perencanaan dan evaluasi bagi tindakan atau kebijakan yang berkaitan dengan orang banyak. Dipakai secara sadar atau tidaak sadar dalam bidang ekonomi, social, politik yang menyangkut kepentinagan orang banyak.

5.Kelemahan Etika Ultilitarinisme dan Jalan Keluarnya
a.Manfaat merupakan sebuah konsep yang begitu luas sehingga dalam praktiknya malah menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit. Kaarena manfaat manusia berbeda yang 1 dengan yanag lainnya.
b.Persoalan klasik yang lebih filosofis adalag bahwa etika ultilitarinisme tidak pernaah menganggap serius suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai dari suatu tindakan sejauh kaitan dengan akibatnya. Padahal, sangat mungkin terjadi suatu tindaakan pada dasarnya tidak baik, tetapi ternyata mendatangkan keuntungan atau manfaat
c.etika ultilitarinisme tidk pernah menganggap serius kemauan atau motivasi baik seseorang
d.variable yang dinilai tidaak semuanya bisa dikuantifikasi. Karena itu sulit mengukur dan membandingkan keuntungan dan kerugian hanya berdasarkan variable yang ada.
e.Kesulitan dalam menentukan prioritas mana yang paling diutamakan.
f.Bahwa etika ultilitarinisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingn mayoritas. Yang artinya etika ultilitarinisme membenarkan penindasan dan ketidakadilan demi manfaat yang lebih bagi sekelompok orang.

Jalan keluar
Para filsuf yang menganut etika ultilitarianisme antara lain menaanggapi kritik tas kelemahan = kelemahan etika ini dengan membuat perbedaan antara ultilitarianisme aturan dan ultilitarianisme tindakan.
Itu berarti bukanlah suatu tindakan medapatkan manfaat terbesar bagi banyak orang tetapi yang pertama kali ditanyakan adalah apakah tindakan itu sesuai dengan aturan moral yang harus diikuti oleh semua orang. Jadi dalam hal ini suatu tindakan dapat dilakukan jika dapat memenhuni atau sesuai dengan aturan moral yang berlaku lalu dari situ baru kita dapat tentukan apakah tindakan tersebut dapat mendatangkan manfaat bagi sebesar mungkin orang.
Dengan cara ini kita bisa mempertimbangkan secaraa serius semua hak dan kepentingan semua pihak terkait secara sama tanpa memihak, termasuk hak dan kepentingan kita (contohnya perusahaan). Dengan demikiaan pada akhirnya kita bis sampai pada jalan keluar yang dapat dianggap paling maksimal menampung kepentingan semua pihak yang terkait dan memuaskan semua pihak, walaupun bukan yang paling sempurna.
Inti dari etika ultilitarianisme adalah harapan agar kebijaksanaan atau tindakan bisnis apa pun dan dari peusahaan manapun akan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait yang berkepentingan, terutama dalam jangka panjang. Tetapi kalau ini tidak memungkinkan, dimana ada pihak yang dikorbankan.

Sumber : http://rinaeka12.blogspot.com/2009/11/etika-utilitarianisme.html

Kamis, 15 Mei 2014

Tugas 4 : Membuat Cerpen (Cerita Pendek)

Nama   : Deviana Wijaya
NPM    : 11211940
Kelas    : 3EA19



Gara-gara Cinta

Gue punya cowok namanya Gading, dia tuh segal-galanya buat gue, karna kita pacaran udah lama, dari SMA sampai sekarang. Walaupun orang tua gue ga setuju sama cinta yang gue jalanin sama Gading, tapi gue tetep pertahanin dia, soalnya menurut gue, yang tau baik buruknya Gading itu ya Cuma gue, karna selama ini yang ngejalaninnya itu kan kita berdua. Awalnya si bokap sama nyokap suka sama dia. Ya gue kan anak cewek tuh, tau dong kebiasaan anak cewek itu gimana, suka curhat sama nyokap nih salah satunya. Disaat seneng ataupun sedih selalu cerita sama nyokap. Jadi yang nyokap denger cerita dari gue tentang Gading tuh kebanyakan sedihnya. Soalnya Gading itu orang yang cemburuan, egois, mau menang sendiri dan gak mau ngalah.
Jadi karna keeringan curhat gitu, lama-lama nyokap sama bokap yang awalnya suka jadi gak suka sama Gading. Ya jadi penyealan tersendiri deh kenapa smuanya gue certain ke nyokap?? Kalo tau bakal kayak gini kan gak mungkin semua hal tuh gue certain ke nyokap. Hal ini tuh jadi suatu penyeslaan tersendiri buat gue.
Sampai bokap & nyokap ngelarang gue buat pacaran sama Gading Cuma karna Gading sering bikin gue nangis. Tapi gue tuh gak bisa putus gitu aja sama Gading, soalnya gue tuh sayang banget sama dia, secara kita pacaran kan uda lama, sekitar 5tahunan gitu deh dari gue masi SMA sampe sekarang gue kuliah.
Karna bonyok gasuka sama hubungan gue ini, dan Gading juga tau soal ini, mulai dari situ kita pacaran backstreet sampai sekarang. Setiap mau jalan ketemu diluar atau gue yang jemput Gading ke rumahnya.
Perjuangan banget yah pertahanin cinta yang udah lama gini ditambah ortu gue ga ngerestuin hubungan ini? Selama pacaran tuh gue setia dan gak pernah main belakang (selingkuh) tapi herannya dia tuh suka banget nuduh gue selingkuh.
Dan waktu itu, mendadak banget Gading mutusin gue tanpa alasan yang jelas..
“Ra, gue mau kita putus!!”
“Loh kok putus?? Emangnya aku salah apa sih sama kamu? Kok mendadak kamu ngomong kayak gini?” mata gue pun berkaca-kaca.
“Yaa aku capek aja ra ngejalanin hubungan kayak gini, mau sampe kapan coba kita bckstreet kayak gini? Ya semoga kmu dapet cowok yang lebih baik daripada aku”
“Loh kan kita sama-sama berjuang buat dapetin restu, asal kamu bisa sukses dan buktiin aja ke ortu aku kalo kamu bisa sukses, pasti nanti kita bakal di restuin juga kok, makanya sekarang kita berjuang bareng-bareng” air mat ague pun netes dan gue mulai nangis.
“Yaa kan ortu kamu gasuka sama aku, aku juga uda capek kalo kita itu kayak gini, mending kita udahan aja..” dan Gading pun pergi ninggalin Tiara.
Tiara puang sendiri ke rumah. Sampai ke rumah tuh gue langsung masuk ke kamar dan nangis tiada hentinya. Semaleman nangis karna mendadak diputusin sama Gading. Besoknya dikampus gue cerita ke temen-temen gue soal ini, temen2 gue pada kaget juga dengernya dan gue juga sampai nangis dikampus karna gak tahan nahan air matanya.
Pas gue kepo’in twitternya Gading, ternyata dia udah punya cewek baru yg namanya itu Dinda, gue kaget banget dan gue ga nyangka dengan gampangnya Gading ninggalin gue trus jadian sama cwe lain. Setiap gue kepo’in twitter mereka, gue tuh selalu aja nangis, karna gue masi sayang banget sama Gading.
Dan setelah gue kepoin twitter Dinda, ternyata Dinda itu juga uda punya cowo dan dia baru putus sama cowonya trus sekarang jadian sama apul? Aduhh sakit banget gue liatnya itu >.<
Kok Gading tega banget si giniin gue? Gue uda perjuangn & pertahann dia sampe 5 tahun dan dia ninggalin gue gitu aja trus jadian sama cewe lain. Disaat masa-masa galau itu, teman2 gue selalu kasi gue semangat dan nyaranin supaya gue lupain Gading, mungkin itu salah satu alesan kenapa ortu gue ga suka sama Gading ya karna itu (menurut temen2 gue). Tapi ya gue tetep gak bisa lupain Gading begitu aja.
Dan setelah 2 bulan Gading putus sama Dinda dan minta balikan ke gue, temen2 gue sih ga setuju kalo gue balikan sama Gading, tapi gue gak bisa ngebohongin perasaan gue dan akhirnya gue pun balikan lagi sama Gading. Mungkin ini karna cinta gue yang terlalu besar jadi gue gak bisa nolak untuk balikan apalagi ngelupain dia.
Dan akhirnya setelah sakit yang gue alamin selama 2 bulan ini, kini kembali berbunga-bunga sperti masa-masa pacaran sebelumnya.





Karakter dalam Cerita Pendek :
Gading                        : Seorang pria yang tampan, baik, memiliki sifat egois dan cemburuan        .
Tiara                : Seorang Wanita cantik berhijab yang baik, tulus, setia.
Dinda              : Wanita yang hanya sesaat berada di kehidupan Gading.

Sinopsis
Tiara adalah seorang mahasiswi behijab yang kuliah di semester 5 yang sangat mencintai pasangannya dan sangat setia pada pasangannya, walaupun hubungan yang dijalani nya itu tidak mendapatkan estu dari kedua orang tuanya, namun Tiara tetap mempertehankan hubungannya karena dia beranggapan kalau Gading adalah sesosok pria yang cocok dan layak untuk dirinya.
Suatu hari Gading memutskan hubungannya dengan Tiara dengan alasan lelah dengan hubungannya ini, dan Taiara beranggapan kalau keputusan yang di ambil oleh Gading ini begitu mendadak dengan alasan yang sangat tidak jelas.
Setelah di teliti oleh Tiara ternyata putusnya hubungan ini adalah karena adanya orang ketiga yang bernama Dinda. Namun Tiara tidak dapat melupakan Gading. Kemudian Gading datang lagi dan mereka pun kembali bersama hingga sekarang.

Sabtu, 26 April 2014

Tugas 3 Membuat Proposal Penelitian



Nama         : Deviana Wijaya
NPM          : 11211940
Kelas          : 3EA19

PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
“Menganalisis Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pembelian Sepeda Motor Yamaha”

BAB I
A.         Latar Belakang
Di era globalisasi ini banyak sekali terdapat merk-merk sepeda motor yang ditawarkan kepada konsumen seperti merk YAMAHA, HONDA, SUZUKI, KAWASAKI, KTM dan lain sebagainya. Dimana masing-masing merk motor tersebut berusaha untuk membuat produknya lebih unggul dibandingkan merk lain maka, kegiatan pemasaran yang baik dan tepatlah yang memegang peranan yang penting dalam menunjang kelangsungan usaha dan perkembangan suatu perusahaan. Dengan kata lain pihak produsen harus mampu merebut hati konsumen akan hasil suatu produksi yang dijual dan berupaya untuk memuaskan konsumennya.

Dalam meahami perilaku konsumen tentu tidak mudah karena konsumen memiliki sifat yang berbeda-beda sebagaimana dari kebutuhan manusia yang tidak terbatas disamping dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan internal lainnya yang berakibat langsung terhadap prilaku konsumen. Faktor eksternal tersebut meliputi, kebudayaan, sub budaya, kelas sosial, kelompok sosial, kelompok referensi, dan keluarga. Sedangkan faktor internalnya adalah faktor yang ada pada diri konsumen itu sendiri ( psikologis ) yang meliputi : belajar, kepribadian, dan konsep diri, serta sikap. ( Stanton,1996:155 ).

Dan oleh sebab itu, konsumen harus dapat mengendalikan perubahan prilaku tersebut dengan berusaha mengimbanginya, yakni dengan mempengaruhi konsumen dalam membeli produk yang ditawarkan dan melalui evaluasi berkala demi kelangsungan hidup produsen itu sendiri. Tidak semua sepeda motor diminati oleh sebagian besar konsumen yang ada, tetapi hanya beberapa saja.

Sepeda motor YAMAHA sepertinya sudah menjadi tuntutan para pengendara sepeda motor terutama pengendara yang tidak mau repot ketika mau memindahkan gigi motornya, karena motor ini tidak mengunakan sistem pemindah gigi pada motor bebek lainya. Melainkan ketika mengendarainya pengendara hanya cukup mengatur gas nya saja. Melihat keadaan ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai perilaku konsumen yang yang merupakan salah satu dasar dalam menerapkan strategi pemasaran untuk mencapai tujuan, yaitu memberikan kepuasan kepada konsumen,sehingga diharapkan dapat membawa kepada peningkatan penjualan yang berakibat langsung pada peningkatan pasar.

B.         Tujuan Penelitian
Maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui perilaku konsumen dalam pembelian sepeda motor YAMAHA, dilihat dari harga, selera, kualitas, harga jual kembali, dan promosi.
2.      Untuk mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi perilaku konsumen dalam penelitian sepeda motor YAMAHA.

C.         Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka dapat di identifikasikan beberapa hal sebagai berikut :
·         Banyaknya merk-merk sepeda motor yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen
·         Sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi yang cukup efisien dan mudah menggunakannya.
·         Pentingnya memahami perilaku konsumen untuk meningkatkan penjualan.
·         Sepeda motor YAMAHA diminati oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi UNIHAZ.
Sehingga berdasarkan uraian di atas, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Apakah faktor-faktor seperti harga, selera, kualitas, harga jual kembali, dan promosi secara simultan mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor YAMAHA?
2.      Dari faktor-faktor tersebut, faktor manakah yang paling dominan memberikan pengaruh terhadap perilaku konsumen terhadap pembelian sepeda motor YAMAHA?

D.         Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukkan bagi perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan strategi dibidang pemasaran untuk mengimbangi usaha bisnis mereka.
2.      Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya.


BAB II
1.           Pengertian Pemasaran
Sehubungan dengan permasalahannya yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlikan teori-teori dan konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam banyak perusahaan dewasa ini, pemasaran memegang peranan sebagai suatu faktor penting untuk bertahan menjalan usaha dan bergelut dalam dunia persaingan. Pemasaran merupakan faktor penting sebagai strategi perusahaan dalam menjalankan usahanya terutama yang berhubungan dengan konsumen. Kata pemasaran berasal dari kata pasar, atau bisa juga diartikan dengan mekanisme yang mempertemukan permintaan dan penawaran.

Menurut Kotler ( 2002 : 9 ) “Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”.

Menurut Stanton ( 1996 : 6 ) “Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.”

Menurut Lamb, Hair, Me Daniel ( 2001 : 6 ) “Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan sejumlah ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.”
Dari ketiga definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya pemasaran bukan hanya kegiatan menjual barang maupun jasa tetapi juga meliputi kegiatan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan dengan berusaha mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk yang bernilai.


2.           Perilaku Konsumen
Menurut Swasta ( 1996 : 6) “Prilaku konsumen dapat didefisikan sebagai kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan termasuk mempergunakan barang dan jasa keputusan pada persiapan dan menentukan kegiatan-kegiatan tersebut.”
Menurut Peter J. Paul dan Jerry C. Olson ( 200 : 6 ) “Prilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kondisi kejadian disekitar lingkungan, dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam kehidupan mereka.”

Dari dua jenis definisi di atas dilihat ada dua hal penting dari prilaku konsumen yaitu proses pengembalian keputusan dan kegiatan fisik yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatlkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa secara ekonomis. Dengan kata lain prilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku konsumen dalam arti tindakan-tindakan yang dilakukan untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.

3.           Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
a.       Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai pengaruh paling luas dan mendalam terhadap prilaku konsumen yang terdiri dari budaya, sub budaya, dan kelas sosial. Budaya merupakan karakter yang paling penting dari suatu sosial yang membedakannya hanyalah dari kelompok budaya lain menjadi penentu dan keinginan dan prilaku paling mendasar. Masing-masing budaya terdiri dari keseluruhan suatu budaya, terbagi dalam suatu strata atau kelas sosial, kelas sosial merupakan kelompok orang yang sama-sama mempertimbangkan secara dekat persamaan diantara mereka sendiri.

b.      Faktor Sosial
Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat orang lain dari sekitar dan lingkungannya tentang produk apa yang akan dibeli. Karena itulah lingkungan sosial ini memberikan pengaruh terhadap prilaku konsumen, faktor sosial ini terdiri dari 3 ( tiga ) bagian, yaitu : kelompok acuan, keluarga, dan peran seseorang. Dengan pendapat yang diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen dapat membuat keputusan kosumsi, keluaga sebagai organisasi pembelian konsumen yang paling penting juga berpengaruh secara langsung terhadap keputusan seseorang dalam membeli barang sehari-hari. Suatu produk atau merk dapat mengambarkan peran dan status pemakainya.

c.       Faktor Pribadi
Kepribadian dan konsep diri juga mempengaruhi pilihan produk, konsep diri adalah bagaimana konsumen memprepsikan diri mereka sendiri yang meliputi sikap, persepsi-persepsi, keyakinan, dan evaluasi diri karena sangat berguna dalam menganalisis prilaku konsumen sehingga perusahaan mengunakan konsep yang berhubungan dengan keprinadian seseorang.

d.      Faktor Psikologis
Sikap  pembelian psikologis dipengaruhi oleh 4 ( empat ) faktor psikologis utama yaitu : motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepercayaan. Motivasi merupakan bentuk yamg mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Melalui motivasi proses pengamatan dan belajar sesorang memperoleh kepercayaan terhadap suatu produk yang secara otomatis mempengaruhi prilaku pembelian konsumen. Para konsumen mengembangkan beberapa keyakinan mengenai ciri-ciri suatu produk dan selanjutnya akan membentuk suatu sikap konsumen terhadap produk tersebut.

BAB III
A.         Metodelogi Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa :
a. Data Kualitatif
Yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar, seperti literatur-literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian penulis.
b. Data Kualintatif
Yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan ( scoring ).

B.         Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
a.       Interview
Yaitu suatu metode yang secara langsung mengadakan wawancara kepada koresponden dengan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan data primer.
b.      Quesioner
Yaitu teknik pengambilan data dengan memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawab.

C.         Uji Validasi dan Reabilitasi Instrumen Penelitian
Uji Validasi dan Reabilitasi instrumen penelitian ini dimaksudkan agar data yang diproleh dengan cara penyetaraan quesioner valid dan reliable. Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan mampu mengungkapkan data yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya instrumen menunjukan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran variabel yang dimaksud ( Suharsimi Arikunto, 145 : 2002 )

Uji validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validasi item, yaitu menguji terhadap kualitas item-itemnya, yaitu dengan menghitung koreasi antara setiap item dengan skor total sebagai kriteria validitasnya.

Uji realibilitas bertujuan untuk menguji sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Pengukuran realibilitasi dilakukan dengan menggunakan koefesien Alpha Cronbach (a). Dimana biasanya reabilitas minimal 0,5.

Sumber : http://muthiadewi28.blogspot.com/2012/06/proposal-penelitian-ekonomi-manajemen.html

My Blog List

Powered By Blogger

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "